Lanjutan dari http://starlights.indonesianforum.net/t129-ajaran-atlantis-yang-hilang-sejarah-atlantis-bag-1
Sayang
sekali, mereka, keluarga dekat kami, tak tahu bahwa sesegera mereka
“mengeraskan” bentuk pikiran mereka menjadi materi, menjadi
mahluk-mahluk ini, mereka akan kehilangan seluruh kesadaran, sebagian
besar hal diluar tubuh baru dan lingkungan seketika mereka. Mereka
menjadi terjebak dalam bentuk-bentuk ini. Ketujuh pintu gerbang (chakra)
tertutup, memotong kontak mereka dengan spektrum getaran penuh dan
hingga semua persepsi dan interaksi mereka hanya berdasar pada vibrasi
terbatas yang dapat mereka deteksi hanya lewat lima sensor vibrasi.
Kelima indera ini hanya dapat memonitor pita frekwensi yang sangat
terbatas dari spektrum getaran universal penuh – dan bahkan di dalamnya,
mereka hanya fokus pada vibrasi-vibrasi yang relevan pada keberadaan
bidang materi, meninggalkan “manusia-hewan” ini tanpa indera dari
keberadaan bidang spiritual.
Terpotong
dari kesadaran Yang Satu dan Alam Semesta itu sendiri, manusia-hewan
mengalami kesadaran hewani, tapi mahluk yang menempati bentuk ini
bukanlah hewan dan aslinya dari kesadaran malaikat. Kombinasi kesadaran
dari bentuk yang lebih tinggi, bercampur dengan kesadaran hewani, sangat
tidak harmonis dan campuran yang kacau. Mereka kehilangan kesadaran
hewani murni dan kemurnian kesadaran spiritual. Jadi ini adalah jenis
kesadaran baru yang asing bagi dunia hewan. Kesadaran baru ini merupakan
“kesadaran terpisah” dan sifat yang tetap fokus dan kebalikan polaritas
jika dibandingkan dengan kesadaran Yang Satu. Kecerdasan juga sungguh
terbatas dalam manusia-hewan, mirip dengan kesadaran hewan yang mereka
“modelkan”, tapi sekali lagi, ini disebabkan oleh efek negatif dari
kesadaran terpisah. Demikianlah manusia-hewan “terjebak” dalam bidang
terbatas – dalam bentuk terbatas, dengan kecerdasan terbatas, dalam
kesadaran baru yang terbatas. Mereka “tak cocok” dimanapun – mereka tak
termasuk dalam dunia spiritual lagi, juga bukan dari alam Bumi. Dengan
demikian perkenalan mereka pada alam Bumi juga kacau dan mengotori
aliran alam.
Kami
yang tidak memproyeksikan diri kami menjadi materi, sangat sadar akan
keadaan sulit dan nasib yang menimpa sanak famili kami. Dari tempat yang
menguntungkan dari kebiasaan kami, kondisi keberadaan eterik, kami
masih tetap Satu pikiran, Satu mahluk. Melihat bagian dari kami ada
dalam penjara terikat-materi sebagai manusia-hewan terjebak di dalamnya,
sangatlah menyakitkan – lagipula mahluk itu adalah kami, sodara/i kami
dan kemalangan mereka adalah kemalangan kami. Dalam beberapa
terminologi, mereka juga disebut “fallen angel” pertama, tapi mereka
jatuh bukan karena niat buruk, tapi kerena murni ketidaktahuan. Kami
memutuskan untuk menyelamatkan mereka - berapapun harganya. Kami tahu
kami hanya dapat melakukannya jika kami bisa berfungsi pada bidang
vibrasi yang sama dengan mereka, jadi kamipun memproyeksikan diri kami
ke dalam bentuk pikiran yang bisa berfungsi dalam alam Ibu Bumi.
Dipimpin
oleh mahluk agung yang dikenal sebagai Atlantean Amiliaus, yang
kemudian dikenal sebagai Thoth dan akhirnya dikenal sebagai Jesus di
kemudian hari, gelombang kedua dari masuknya kami ke alam Ibu Bumi
dimulai. Berhati-hati untuk tinggal sebagai mahluk yang bebas dari
bidang vibrasi rendah atau mengeras menjadi materi, kami memproyeksikan
diri kami ke dalam bidang materi dengan tubuh bentuk pikiran yang semi
eterik – materi, tetapi bukan materi. Dengan demikian kami masih bisa
berfungsi pada semua frekwensi getaran dari spektrum universal – bebas
masuk atau meninggalkan spektrum terbatas dari bidang materi sesuka
hati. Tapi yang terpenting, kami bermaksud menjaga kesadaran kami akan
Kesatuan, sehingga kami tak akan jatuh seperti nasib manusia-hewan.
Perwujudannya
diperoleh kurang lebih sukses dan sebagaimana kami menjadi subjek dari
kondisi getaran yang mempengaruhi alam ini, kami melihat perlambangan
numerologi dari bidang fisik, 2 dan 5 muncul dalam banyak aspek
perwujudan kami. Sebagai contoh, permulaan dari 5 ras terjadi dan
kemudian, 2 gender, masing-masing memiliki 5 anggota badan (2 kaki, 2
tangan, 1 kepala) dengan 2 mata, 2 telinga, 2 kaki, 2 dari banyak organ,
dsb dan 5 jari pada tangan dan kaki.
Meskipun
pencegahan dan usaha keras kami, beberapa dari kami masih tak berjalan
baik sebagaimana yang lainnya, kehilangan lebih banyak kesadaran dan
mengeras lebih dari yang lainnya. Mereka yang mewujud di Atlantis
bersama Amiliaus berjalan paling baik – tapi bagi banyak orang, ini
berumur pendek.
Hingga
saat ini, kami merupakan mahluk “campuran”, makrokosmos dari Yang Satu.
Tubuh kami tak seperti mereka sekarang. Elemen laki-laki dan perempuan
kami tak terpisah – sebagai mahluk campuran, masing-masing dari kami
memiliki tubuh dengan kedua “gender” daripada tubuh laki-laki dan
perempuan yang kita miliki saat ini. “Gender” kemudian, hanya jadi
elemen sebelah dalam dan luar serta keluar dan masuk bagian dari diri
kita seluruhnya. Setiap mahluk campuran memiliki jumlah bagian berbeda
(jumlah “belahan jiwa” yang berbeda) – setiap bagian adalah mahluk
tersendiri, tetapi penuh sebagai kesuluruhan diri. Kami seperti mahluk
dimana planet mengorbit bintang, atau atom dari materi yang elemennya
terdiri dari polaritas berbeda (laki-laki dan perempuan) tertarik satu
sama lain, masing-masing menemukan sebuah tempat dimana mereka berfungsi
bersama secara harmonis dalam keseluruhan, sebagai satu entitas, satu
mahluk. Sebagai mahluk campuran, kami berada dalam sebuah kondisi “Cinta
Tak Bersyarat” – aliran konstan, keluar/memberi energi kehidupan kami
yang penuh untuk setiap elemen diri kami, dalam diri kami dan menerima
dalam diri kami – dan tanpa ( dalam hubungan kami dengan Yang Satu, yang
mana setiap mahluk campuran juga “mengorbit”, mencipta bahkan yang
lebih besar, mahluk campuran pokok dari Yang Satu).
Ditulis oleh Master Thoth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar