Minggu, 16 Juni 2013

"BERSABAR PADA COBAAN DIDUNIA UTK MNDPTKAN KEBAHAGIAAN ABADI DIAKHIRAT"

Nabi SAW bersabda,“Jika Allah m'hendaki kebaikan untuk seorang hamba-Nya maka Allah akan menyegerakan hukuman untuknya didunia.Sebaliknya jika Allah menghendaki keburukan utk seorang hamba maka Allah akan biarkan orang tersebut dgn dosa2nya sehingga Allah akan memberikan balasan untuk dosa tersebut pd hari Kiamat nanti”(HR Tirmidzi, hasan)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).

“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah” (QS. At-Taghaabun : 11).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no. 2653).

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).

“Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).

“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).

“Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”.(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).

Jika anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah akan berkata kepada malaikat-Nya : ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?. Para Malaikat menjawab : ‘Ya, benar’. Lalu Dia bertanya lagi : ‘Apakah kalian mengambil buah hatinya?’. Malaikat menjawab : ‘Ya’. Kemudian Dia berkata : ‘Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku itu?’. Malaikat menjawab ‘Ia memanjatkan pujian kepada-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’un). Allah Azza wa Jalla berfirman : ‘Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga dan namai dengan (nama) Baitul Hamd (rumah pujian)’.” (HR Tirmidzi no.1021, dihasankan Syeikh Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi no. 814)

“Tidaklah ada suatu balasan (yang lebih pantas) di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman jika Aku telah mencabut nyawa kesayangannya dari penduduk dunia kemudian ia bersabar atas kehilangan orang kesayangannya itu melainkan surga”. (HR. Bukhari).

“Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman : ‘Jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua hal yang dicintainya (yakni menjadikan seorang hamba kehilangan dua penglihatannya/buta) lalu ia bersabar maka Aku akan menggantikan keduanya dengan surga”. (HR. Bukhari).

Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridho maka baginya keridhoan, dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan”. (HR. Tirmidzi no. 2396, Ibnu Majah no. 4031, dihasankan Syeikh Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi II/286).


 “Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” ( QS. Al-Insan: 12-21 )

 “Para penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya” (QS Al-Furqan: 24).

Masyarakat surga mengenakan pakaian berwarna hijau, terbuat dari sutra halus dan tebal (QS Al-Kahfi: 31). Perhiasan mereka berupa gelang-gelang emas dan mutiara (QS Al-Haj: 23). Mereka bertelekan pada bantal-bantal hijau dan permadani-permadani yang indah (QS Ar-Rahman: 74-76)

Mereka memperoleh segala yang diinginkan (QS Al-Furqan: 16). Tidak berduka, lelah, apalagi lesu (QS Fathir: 34-35). Setiap hari selalu riang gembira (QS Yasin: 56-57). Karena dikelilingi anak-anak muda yang siap melayani. Wajah mereka bagai mutiara tersimpan (QS At-Thur: 24). Juga disediakan pendamping yang lebih sempurna dari pendamping mereka di dunia. Para pria beristrikan bidadari-bidadari cantik dan bermata indah (QS At-Thur: 20). Rumah tangga mereka selalu rukun dan memuji Allah sepanjang pagi dan petang.

Fasilitas dalam surga juga serba lengkap dan istimewa. Piring-piring terbuat dari emas (QS Az-Zukhruf: 71), bejana dan gelas dari perak (QS Al-Insan: 15-16). Ada pohon bidara tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya (QS Al-Waqiah: 27-34), kebun-kebun dan buah anggur (QS An-Naba’: 31-34).

Semua buah-buahan itu mudah dipetik (QS Al-Insan: 4). Juga ada minuman jahe (QS Al-Insan: 17), aneka daging yang lezat (QS At-Thur: 22), minuman keras yang tidak memabukkan (QS As-Shaffat: 45-47), dan sungai susu, madu, arak, serta bermacam buah-buahan lain (QS Muhammad: 15).

Rasulullah bersabda, “Saya berdiri di pintu surga, sebagian besar yang memasukinya adalah orang-orang miskin. Orang-orang kaya ditahan dulu” (HR Bukhari dan Muslim).


Bangsa Nisnas

Allah yg telah menciptakan bangsa nisnas(jin nisnas) sebagai khalifah dibumi sebelum terciptanya Nabi Adam AS.Ketika bangsa jin nisnas merusak bumi dan saling bertumpah darah dibumi.Bumi dibanjiri oleh darah.Allah memerintahkan para Malaikat menghancurkan 75% jin nisnas,dan 25%disisakan didarat,laut,dan udara.Lalu Allah menggantikan dgn khalifah yg baru untuk menghuni bumi, Allah menciptakan manusia pertama yaitu Nabi Adam dari tanah liat yg kering dan lumpur hitam yg diberi bentuk. Qs:Al-Hajr ayat : 26,27,28,dan ayat lainnya..