Nabi SAW bersabda,“Jika Allah m'hendaki kebaikan untuk seorang
hamba-Nya maka Allah akan menyegerakan hukuman untuknya
didunia.Sebaliknya jika Allah menghendaki keburukan utk seorang hamba
maka Allah akan biarkan orang tersebut dgn dosa2nya sehingga Allah akan
memberikan balasan untuk dosa tersebut pd hari Kiamat nanti”(HR Tirmidzi, hasan)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).
“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah” (QS. At-Taghaabun : 11).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa
Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh
ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no.
2653).
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan
sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya
seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.(HR. Bukhari no. 5660 dan
Muslim no. 2571).
“Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan,
penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri
yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari
kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).
“Tidaklah
menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan,
penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang
menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR.
Muslim no. 2573).
“Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan
mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan
Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”.(HR. Tirmidzi no.
2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697,
dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).
Jika anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah akan berkata kepada
malaikat-Nya : ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?. Para
Malaikat menjawab : ‘Ya, benar’. Lalu Dia bertanya lagi : ‘Apakah
kalian mengambil buah hatinya?’. Malaikat menjawab : ‘Ya’. Kemudian Dia
berkata : ‘Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku itu?’. Malaikat menjawab ‘Ia
memanjatkan pujian kepada-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’ (Inna
lillaahi wa innaa ilaihi roji’un). Allah Azza wa Jalla berfirman :
‘Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga dan namai dengan (nama)
Baitul Hamd (rumah pujian)’.” (HR Tirmidzi no.1021, dihasankan Syeikh
Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi no. 814)
“Tidaklah ada suatu
balasan (yang lebih pantas) di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman jika
Aku telah mencabut nyawa kesayangannya dari penduduk dunia kemudian ia
bersabar atas kehilangan orang kesayangannya itu melainkan surga”. (HR.
Bukhari).
“Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman :
‘Jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua hal yang dicintainya (yakni
menjadikan seorang hamba kehilangan dua penglihatannya/buta) lalu ia
bersabar maka Aku akan menggantikan keduanya dengan surga”. (HR.
Bukhari).
Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan
sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji
mereka. Barangsiapa yang ridho maka baginya keridhoan, dan barangsiapa
yang murka maka baginya kemurkaan”. (HR. Tirmidzi no. 2396, Ibnu Majah
no. 4031, dihasankan Syeikh Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi II/286).
“Dan
Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga
dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas
dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak
pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat
di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan
diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari
perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang
terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di
dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya
adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang
dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda
yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka,
mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga),
niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang
besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal
dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan
memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” ( QS. Al-Insan: 12-21 )
“Para penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya” (QS Al-Furqan: 24).
Masyarakat surga mengenakan pakaian berwarna hijau, terbuat dari sutra
halus dan tebal (QS Al-Kahfi: 31). Perhiasan mereka berupa gelang-gelang
emas dan mutiara (QS Al-Haj: 23). Mereka bertelekan pada bantal-bantal
hijau dan permadani-permadani yang indah (QS Ar-Rahman: 74-76)
Mereka memperoleh segala yang diinginkan (QS Al-Furqan: 16). Tidak
berduka, lelah, apalagi lesu (QS Fathir: 34-35). Setiap hari selalu
riang gembira (QS Yasin: 56-57). Karena dikelilingi anak-anak muda yang
siap melayani. Wajah mereka bagai mutiara tersimpan (QS At-Thur: 24).
Juga disediakan pendamping yang lebih sempurna dari pendamping mereka di
dunia. Para pria beristrikan bidadari-bidadari cantik dan bermata indah
(QS At-Thur: 20). Rumah tangga mereka selalu rukun dan memuji Allah
sepanjang pagi dan petang.
Fasilitas dalam surga juga serba
lengkap dan istimewa. Piring-piring terbuat dari emas (QS Az-Zukhruf:
71), bejana dan gelas dari perak (QS Al-Insan: 15-16). Ada pohon bidara
tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya (QS
Al-Waqiah: 27-34), kebun-kebun dan buah anggur (QS An-Naba’: 31-34).
Semua buah-buahan itu mudah dipetik (QS Al-Insan: 4). Juga ada minuman
jahe (QS Al-Insan: 17), aneka daging yang lezat (QS At-Thur: 22),
minuman keras yang tidak memabukkan (QS As-Shaffat: 45-47), dan sungai
susu, madu, arak, serta bermacam buah-buahan lain (QS Muhammad: 15).
Rasulullah bersabda, “Saya berdiri di pintu surga, sebagian besar yang
memasukinya adalah orang-orang miskin. Orang-orang kaya ditahan dulu”
(HR Bukhari dan Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar